Minggu, 15 September 2013

OSENG TeCuCo

Haii mom, pagi tadi aku masak OSENG TeCuCo (Tempe, ikan Cue', tauCo), awalnya pengen namain Oseng Cuco' (cuco' bo' #sambil lambaiin tangan ^^) tapi berhubung tempe sebagai bahan yang mendominasi jadilah namanya mesti dicantumin xixixixi.
Masakan ini bukan dari resep turunan atau pun hasil searching di internet. Hanya sekedar padu padan yang sepertinya tidak menarik untuk dilihat namun rasssaanya....Sssssedaaapppp ^^
Kalo ditanya apa resepnya, waduhhh aku gak bisa kasih lho. Eitsss..bukannya pelit gak mau berbagi tapi yaa karena emang masaknya sesuai selera aja, gak pake takaran pasti. So, daripada asal kasih resep yang nantinya malah menyesatkan mending aku kasih tau aja apa bahan-bahan yang terkandung didalamnya (hahahaha...bahasanya gaya banget ya :p).
Bahan-bahan:
- Tempe (sisaan 2/3 hari yang lalu, digoreng) :D
- Ikan Cue' (tongkol yg udah diasepin 100g, digoreng bentaran)
- Tauco
Bumbu:
- Bawang merah putih
- Cabe rawit
- Lengkuas/laos
- Kecap manis
- Garam + Air secukupnya.
- Minyak utk menumis
Caranya:
Tumis bawang merah putih, cabe rawit dan lengkuas. Masukkan tauco, kecap manis, garam, air.
Tambahkan tempe dan ikan cue'. Masak hingga meresap. Udah jadi deh...
Simple, sederhana, nikmat. *Happy lunch mom*

Minggu, 08 September 2013

SYUKUR...SABAR...HARUS !!!

 Waktu terus berjalan. Siang dan malam terus berganti. Dan sampailah aku pada sunnatullah roda kehidupan.
Roda berputar. Bawah..tengah..atas...bawah..tengah..atas. Dan ternyata belum tentu dari tengah langsung keatas. Ada saat dimana jalannya mundur dari tengah ke bawah. Dan disinilah aku berada. Dititik nol.

Terseok-seok menjalankan roda dari tengah keatas ah mungkin karena syukurku yang kurang atau mungkin kurangnya ikhtiar aku terjatuh.

Harusnya aku bersyukur bisa bernaung walau dalam kontrakan mungil itu karena masih banyak yang tak memiliki tempat bernaung. Mereka tidur dalam gerobak, di jalanan, dibawah jembatan. Kepanasan, kehujanan.

Harusnya aku bersyukur bisa bersama-sama dengan suami dan anak-anak tercinta. Karena diluar sana tak sedikit yang hidup terpisah atau tercerai berai.

Harusnya aku bersyukur kemana-mana bermobilkan angkot atau beroda dua

Harusnya aku bersyukur atas ini itu

Harusnya aku bersyukur... Harusnya aku bersyukur... dan bersabar tentunya

Tapi kadang aku lupa untuk bersyukur, lupa untuk bersabar
Malu, minder, marah, malas
Mungkin itulah bentuk ketidaksyukuran dan kesabaran

Terjatuh. Ke titik Nol
Adalah buah dari ketidaksyukuran dan kesabaran
Atau ujian sebagai bentuk cinta kasih-Nya ?

Apapun itu..
Aku harus bangkit
Aku harus bangun
Aku harus beranjak dari titik ini

Bukankah banyak orang yang berhasil melewati masa-masa sulit?
Bukankah banyak orang sukses yang memulainya dari nol?
Bukankah sesudah kesulitan akan ada kemudahan?

Aku harus bangkit
Aku harus bangun
Aku harus berhasil

Mereka pergi dan kini aku sendiri, tertatih mewujudkan impian
Mereka tak percaya sebagaimana aku percaya
Mereka tak butuh sebagaimana aku begitu butuh
Mereka tak peduli

Tapi..
Aku harus memberikan yang terbaik pada keluarga tercintaku
Aku harus memberikan yang terbaik pada agamaku

Aku percaya ada kemudahan setelah kesulitan
Aku percaya ada pengganti yang lebih baik sebagai partner kerjaku
Aku percaya bisa tumbuh dan berkembang

Aku harus bangkit
Aku harus berhasil
menjadi makhluk yang pandai bersyukur
menjadi Khoiirunnasi 'anfauhum linnaas.

Bismillahirrahmanirrahim...bantu hamba ya Allah...