Senin, 22 April 2013

EMPATI

Baca-baca majalah Tarbawi lama thn 2001 tentang Curahkan Selalu Mata Air Empati jadi mewek. Hmm..aku share ya.

"Tidak beriman salah seorang kalian, hingga menyayangi saudaranya seperti ia menyayangi dirinya sendiri." (HR. Bukhari Muslim)

Hidup ini punya rentang vertikal dan horizontal. Hablumminallah dan Hablumminannaas. Vertikal adalah garis hubungan manusia dengan Tuhannya dan horizontal adalah hubungan dengan sesama makhluk tempat dimana manusia bisa berbagi dan menuangkan kebeartiannya. "Sebaik-baik manusia ialah yang paling banyak manfaatnya."

Aku ambil dari Wikipedia bahwa Empati termasuk kemampuan untuk merasakan keadaan emosional orang lain, merasa simpatik dan mencoba menyelesaikan masalah, dan mengambil perspektif orang lain. Jadi empati itu bukan sekedar rasa tapi mesti berlanjut pada aksi.

Empati mengajarkan kita untuk mengganti kaca cermin dengan kaca jendela. 'Kaca cermin' menggambarkan sikap egosentris, melihat persoalan hanya dari sudut pandang diri sendiri. Sedangkan 'kaca jendela' merupakan cara untuk melihat dan mengetahui kepentingan orang lain.

Ada beberapa langkah praktis agar kita bisa belajar menanamkan rasa empati dan peduli ;
1. Kenali perasaan diri sendiri
2. Sediakan waktu untuk menyendiri untuk berpikir apa yang telah terjadi (belajar mengendalikan emosi)
3. Memandang masalah dari sudut pandang orang lain. Bisa merasakan apa yang dirasakan orang lain.
4. Jadilah pendengar yang baik
5. Menghayati fenomena berbagai hal yg dijumpai
6. Berlatih mengatur dan mengatasi gejolak emosi dalam menghadapi reaksi positif maupun negatif.
7. Latihan berkorban untuk kepentingan orang lain.

Rasanya bahasan empati ini begitu pas dengan apa yang bisa kusimpulkan dari kemandeg-an bisnis yang kujalani saat ini. Kurangnya rasa empati, salah satu faktornya. Upline kurang empati pada downlinenya. Tidak memberikan akses belajar, tidak menyampaikan informasi (intinya tidak membina dengan baik), atau tidak mengetahui apa kebutuhan downlinenya sehingga tidak memberikan support yang sesuai dan tepat. Bisa juga downlinenya yang kurang empati terhadap upline. Tidak mau belajar, tidak mandiri (apa-apa upline yg ngerjain), malas action, maunya dikasih SO dl, gak mau memprospek sendiri atau dpt dl malah dicueki, tidak dibina dsbnya.
Empati tidak bisa hanya dilakukan oleh salah satu pihak. Karena keduanya pasti membutuhkan empati itu. Bahwa berempati kepada orang lain, sebenarnya berempati pada diri sendiri. Siapa yang peduli pada orang lain, sesungguhnya ia peduli pada dirinya sendiri. Bagaikan biji, siapa yang menabur benih, ia yang akan memetik. Siapa yang menabur empati, ia yang akan menuai kebaikan diri.
Setiap hari kita berpacu dengan waktu, dan waktu yang telah berlalu tidak akan pernah kembali. Kalo waktu dipenuhi dengan kebaikan bersyukurlah. Tetapi alangkah meruginya jika waktu hanya diisi dengan tapi dan nanti.

Ayo timku, segera buang kata tapi dan nanti karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi didepan kita, tidak tahu apa yang akan terjadi esok hari, Buang rasa malas dan malu, karena kebutuhan hidup kita tidak bisa menunggu dan menerima alasan tapi dan nanti kita.
Jika hidupmu sudah berkecukupan, masa depanmu, keluargamu, anak-anakmu bisa kau 'pastikan' cerah maka gantilah kaca cerminmu dengan kaca jendela. Lihat diluar sana orang lain berlari dengan waktu untuk membahagiakan orang tuanya yang telah renta, lihat  upline/downlinemu yang berpacu dan berpeluh untuk menyekolahkan anak-anak mereka, lihat anak-anak atau orang tua yang menyusuri jalan kiloan meter untuk sekedar mengisi perut-perut yang lapar, Ganti kaca cermin dengan kaca jendela. Bahwa kenyamanan hidup kita saat ini tidaklah abadi, yang abadi adalah amal kebajikan yang kita lakukan. Membantu orang lain saat ini sesungguhnya membantu diri kita sendiri diakhirat kelak.

Semoga kita termasuk dalam golongan orang-orang yang paling banyak manfaatnya. Semoga kita termasuk orang-orang yang dicintai dan disayangi penduduk langit karena kita mencintai penduduk bumi. Semoga kita mendapat pertolongan dari Allah diakhirat nanti karena kita sudah menolong orang lain dari kesusahannya. Semoga. Aamiin.
Wallahu'alam bish showab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar